NTB, indoekspres.com – Kisah sosial yang mengharukan dan inspiratif datang dari Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Provinsi Lombok Barat. Narmada, seorang pemuda dari Dusun Persiapan Otak Re, tergerak hatinya untuk membantu seorang nenek bernama Inaq Murni yang sudah lebih dari puluhan tahun tinggal di rumah tak layak huni.
Inak Murni adalah seorang yang tidak mempunyai pekerjaan dan hanya membantu warga sekitar dengan tugas-tugas seperti membersihkan dan mencuci. Gajinya tidak wajar, yakni hanya Rp 5.000 hingga 10.000. Rumahnya berlantai semen, hanya separuh dindingnya, dan sering dimasuki ular.
Para pemuda di kawasan desa wisata ini kemudian menggalang donasi dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 25 juta Rupiah dalam sebulan untuk memperbaiki rumah Inaq Murni. Sumbangan tersebut digunakan untuk membantu pembangunan rumah biar lebih layak huni.
Kisah ini menjadi viral dengan banyak netizen, terutama warga yang merantau dari daerah tersebut, yang terbujuk untuk berdonasi. “Akhirnya kami menerima donasi secara online dan offline dari teman-teman di sini dan mereka yang merantau, kami juga mendapat dukungan melalui masyarakat yang kembali,” kata Agus Loi Juanda, Perwakilan Pemuda Desa Buwun Sejati, saat dikonfirmasi di tempat itu.
Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa nilai kesejahteraan sosial masih tetap utuh meski di zaman modern seperti sekarang ini. Hal ini tentunya menjadi pembelajaran yang penting bagi kita semua untuk lebih peduli dan peka terhadap situasi penduduk lokal dan tetangga kita.
Saat ini, pembangunan rumah Inak Murni sedang dalam proses dan dilakukan atas kerja sama warga sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai perusahaan konstruksi. Semua elemen desa saling berkerja sama untuk memberikan bantuan pada Inaq Murni.
Kisah ini sangat menginspirasi dan memotivasi kita untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, terlebih pada orang-orang yang membutuhkan. Sebuah tindakan kecil bisa membuat perubahan yang besar bagi kehidupan seseorang. Semoga kisah sosial ini secara tidak langsung dapat mendorong generasi muda Lombok untuk memandang warga negaranya lebih peka dan responsif pada situasi sekitarnya. (MH)
