KERINCI – indoekspres.com – Paslon Bupati Kerinci, H Tafyani Kasim (HTK) menegaskan tidak ada istilah Ban Serap jika dirinya dan Ezi Kurniawan dipercaya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kerinci periode 2024-2029.
Penyataan ini ditegaskan HTK karena belakangan ini istilah Ban Serap tengah ramai diperbicangkan warga, terutama netizen di Kerinci. Tidak sedikit warga yang membandingkan selama tiga periode Bupati Kerinci dan Wakil Bupati Kerinci sebelumnya, mulai dari Murasman – Mohd Rahman, Adirozal – Zainal Abidin hingga Adirozal – Ami Taher, ketiganya disebut-sebut menjadikan wakilnya sebagai ban serap.
Terkait hal itu, H Tafyani Kasim menegaskan tidak akan memperlakukan wakilnya Ezi Kurniawan seperti wakil Bupati Kerinci sebelumnya.
“Saya sudah sering sampaikan, tidak ada istilah ban serap. Jika kami terpilih nanti, saya dan Ezi akan bersama-sama membangun Kerinci ini dari Hilir sampai Kayu Aro,” tegas HTK saat acara Deklarasi Tim Kerinci Hebat, Rabu (30/10/2024) kemarin.
“Bupati bekerja sama dengan wakil saja belum tentu bisa mewujudkan Kerinci ini menjadi lebih baik, apalagi bekerja sendiri. Saya pastikan kami akan berkolaborasi dalam membangun Kerinci jika terpilih nanti,” tegasnya lagi.
Apalagi, kata HTK, Ezi Kurniawan merupakan sosok milenial, anak muda energik, sehingga mampu bekerja dengan maksimal untuk Kerinci.
“Pak Ezi ini milenial, punya kemampuan. Terutama soal memajukan generasi muda kita serahkan sepenuhnya kepada pak Ezi,” sambung HTK.
“Bupati itu harus inovatif, berkolaborasi dengan baik dengan wakil bupati. Kita akan membangun Kerinci tidak hanya mengandalkan APBD dan APBN saja, haru inovatif. Yang tidak ada menjadi ada, yang sedikit jadi banyak, yang belum baik menjadi baik. Itulah tugas kita,” papar HTK.
Terkait maraknya isu yang disebarkan di wilayah Kayu Aro bahwa Ezi Kurniawan hanya sebagai Ban Serap, Tafyani menegaskan hal itu sengaja disebar untuk melemahkan tren HTK-Ezi yang terus meningkat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Kerinci khususnya para simpatisan HTK-Ezi untuk tidak menanggapi isu-isu yang tidak benar, itu hanya kampanye hitam untuk melemahkan kita,” tutupnya.(kamra)