PPIndo Ekspres, Kubu 01 dan 03 yang menjadi pendukung Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 dan 3 kompak menuduh adanya kecurangan pada Pilpres 2024.
Mereka mengklaim adanya penggelembungan suara terhadap Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan menuntut pengusutan atas kecurangan tersebut.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut dengan membantah adanya kecurangan pada Pilpres dan menyatakan bahwa Tim Kampanye Nasional akan melakukan pembuktian untuk menjawab tudingan tersebut.
“Nanti kami akan buktikan bahwa anggapan dan tuduhan itu tidak benar,” tegas Muzani di Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (16/2).
Muzani menambahkan bahwa bila pasangan calon tersebut berhasil disahkan sebagai presiden, Prabowo akan tetap merangkul semua kalangan, termasuk pihak yang menjadi kompetitornya.
Terus melakukan upaya komunikasi dengan kubu pasangan calon nomor urut 1 dan 3, Kubu Ganjar-Mahfud.
“Pak Prabowo juga meminta kepada kami untuk terus berkomunikasi dengan para pemimpin partai politik dan kekuatan-kekuatan yang kemarin tidak mendukung beliau,” ujar Muzani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas Amin Subekti telah menjelaskan bahwa dari 335 laporan penggelembungan suara yang diterima dan diverifikasi sejauh ini, terdapat perbedaan angka di dalam tabulasi dengan dokumen pendukung C1 hasil yang ada di situs KPU.
“Itu tersebar di 181 kabupaten kota dan 36 provinsi,” jelas Amin dalam konferensi pers pada 15 Februari 2024.
Amin menegaskan, bahwa indikasi penggelembungan suara di ratusan TPS tidak hanya terjadi pada satu pasangan calon, melainkan semua pasangan calon. Kendati demikian, proporsi suara yang digelembungkan paling banyak terdapat pada kubu pasangan calon nomor urut 2, yakni sekitar 65 persen, sementara pasangan nomor urut 1 dan 3 masing-masing hanya mendapatkan tambahan suara sebesar 19,6 persen dan 15,4 persen.
Sementara itu, partai pendukung Ganjar-Mahfud menggelar pertemuan di Gedung High End, Jalan Menteng dengan dihadiri oleh ketua umum partai pendukung Ganjar-Mahfud, capres Ganjar, dan cawapresnya, Mahfud MD, serta tim inti TPN.
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai temuan dari aktivis demokrasi terkait kecurangan pemilu serta dikaji soal pasal-pasal Undang-Undang Pemilu terkait keterlibatan pejabat negara yang menurut UU seharusnya bertentangan, ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Tuduhan adanya kecurangan pada Pilpres 2024 tetap menjadi isu hangat dan mempertegas bahwa setiap suara dalam pemilu harus dihitung dengan jujur dan transparan. Semoga tindakan yang dilakukan kedua belah pihak dapat membawa keadilan bagi rakyat Indonesia.