Suami Istri Mengalami Penganiayaan, Kasus Dilaporkan ke Polres Empat Lawang

Dokumntasi, Laporkan suami atas kaus penganiayaan ke Polres Empat Lawang

Indoekspres.com, 29/4/2024, 20:26 WIB

Tak tahan sering dianiaya suaminya, Korban pun akhirnya melapor suami ke kantor polisi.(INDOEKSPRES/Helmi).

EMPAT LAWANG, Indo Ekspres – Peristiwa penganiayaan kembali terjadi di wilayah Empat Lawang. Kali ini, Seorang Suami Cenci Riestan dan Istri Okta Anggraeni menjadi korban penganiayaan. Keduanya melaporkan istri Amrozi ke Polres Empat Lawang pada tanggal 29 April 2024.

Menurut laporan Cenci Riestan, sebelum kejadian, ia sempat bertengkar dengan istri Amrozi melalui telepon karena diminta untuk membayar utang.

Namun, tidak lama kemudian, istri Amrozi tiba di kediaman kakak ipar Cenci dan menyerang Suami Istri tersebut dengan menampar, mencaci maki anak mereka dan mencekik leher Cenci.

“Tadinya suaminya nelpon menagih uang kesaya , dan sempat cekcok dengan saya, kemudian datanglah istrinya kepada saya yang sedang berada di rumah kakak ipar saya” paoar cenci.

Sayangnya, kebrutalan istri Amrozi terus berlanjut. Meskipun sudah dihentikan oleh istrinya, Istri Amrozi tetap menyerang mereka dan melakukan penganiayaan dengan sikutan tangan ke arah perut Okta Anggraeni yang sedang hamil.

” Tiba-tiba datang dan langsung menyerang saya, oleh karena istri saya membela saya sehingga perut istri saya disikutnya dengan keras, padahal istri saya sedang mengandung” Lirih Cenci.

Atas kejadian tersebut, Cenci dan Okta Anggraeni mengalami memar dan trauma.

Okta Anggraeni merasa sakit pada bagian perutnya dan merasa lemas setelah kejadian tersebut.

Mereka berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku menerima hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Penganiayaan dalam bentuk apapun adalah tindakan kekerasan yang tidak bisa diterima dalam masyarakat yang sehat dan bermartabat.

Oleh karena itu, marilah kita menjadi bagian dari masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

Mari jadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga bahwa tindakan kekerasan bukanlah solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah sehingga harus dihindari. (Dam)

Share withe your media social

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *