INDO EKSPRES – Pada konferensi “KTT Masa Depan” di Roma baru-baru ini, yang diselenggarakan bersama oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Kapausan Vatikan dan Jaringan Solusi Pembanguan Berkelanjutan PBB, Persatuan Bangsa-Bangsa, hakim Abdelsalam, Sekertaris Jeneral dari Dewan Tetua Muslim, “The Muslim Council of Elders” menyampaikan betapa pentingnya peran dari semua agama dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Abdelsalam adalah salah satu peserta yang memperoleh kesempatan memberikan pidato pada konferensi tersebut. Adapun tema yang dia angkat antara lain perang, iman, dan dialog inter-religius. Dalam pidatonya ia menekankan pentingnya memulihkan kepercayaan dan harapan kepada kapasitas komunitas internasional untuk menjamin perdamaian dalam konteks perang saat ini, seperti yang terjadi di Gaza. Menurutnya masa depan kita bergantung pada pemulihan kedua hal tersebut.
Beliau juga menekankan pentingnya peran dari tokoh masyarakat dan agama dalam mengakiri konflik dan perselisihan di seluruh dunia saat ini. Dalam hal ini, ia mengangkat peristiwa yang terjadi di Gaza, yang mana ia mengkritik kelambanan komunitas global dalam mengutuk penggunaan hak veto demi mencegah resolusi genjatan senjata.
Abdelsalam kemudian merujuk pada Dokumen Persaudaraan Manusia, yang ditandatangani pada tahun 2019 di Abu Dhabi oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb.
“Saat kami mempertimbangkan masa depan perdamaian di dunia, kami tidak hanya mengakui relevansi Dokumen ini tetapi juga mencari cara untuk menerapkan prinsip-prinsipnya. Prinsip-prinsip ini mengakui bahwa krisis politik yang parah, ketidakadilan, dan kurangnya distribusi sumber daya alam yang adil sangat berkontribusi terhadap konflik mematikan yang sedang berlangsung di banyak negara. Kita juga ditantang untuk mempertahankan harapan akan perdamaian melalui dialog, hidup berdampingan, dan persaudaraan manusia, terutama bagi jutaan korban perang yang telah menyaksikan kegagalan nilai-nilai ini dalam melindungi mereka dari perang dan agresi”, kata lelaki yang berprofesi sebagai hakim itu seperti yang dilansil dari Vatikan News, Jumat (08/03/2024).
Di akhir ceramahnya Abdelsalam, menggarisbawahi pentingnya meningkatkan dialog antaragama dan antarbudaya mengenai isu-isu solidaritas dan pembangunan berkelanjutan dalam menghadapi perang dan upaya mencapai perdamaian.