Tulisan ini merupakan hasil refleksi pribadi penulis atas realitas penderitaan yang kita jumpai dalam kehidupan, khususnya dalam hubungan dengan sesama manusia.
Dalam tulisan ini penulis akan mengulas tema penderitaan dalam terang filsafat Etika Tanggung Jawab Emanuel Levinas, untuk mengetahui apa sesungguhnya makna dari penderitaan manusia.
Emanuel Levinas adalah seorang filsuf kontemporer asal Prancis. Dia terkenal dengan sebutan Etika Tanggung Jawab karena dua karyanya yang sangat populer, yaitu”Totalitas dan Tak Terhingga” dan “Lain dari pada Ada atau di seberang Esensi”.
Dari sudut pandang pemikiran Emanuel Levinas, penderitaan manusia memiliki dimensi yang sangat mendalam dan penting dalam konteks hubungan antarmanusia serta tanggung jawab moral kita terhadap sesama.
Penderitaan adalah sebuah situasi sosial yang membuat kita berpikir lebih tajam untuk mempertahankan kehidupan.
Levinas menyatakan bahwa penderitaan manusia bukan hanya sebuah fenomena yang memerlukan simpati atau belas kasihan, tetapi juga jenis panggilan etis yang mendesak kita untuk bertindak konkret dan bertanggung jawab terhadap orang yang menderita.
Kita tidak lagi bisa berada dalam posisi yang acuh tak acuh atau hanya mempertimbangkan kepentingan diri sendiri.
Sebaliknya, kita memiliki kewajiban moral yang tak terelakkan untuk merespons penderitaan tersebut dengan penuh empati dan dengan tindakan nyata yang dapat mengurangi atau menghilangkan penderitaan tersebut.
Levinas juga menyoroti pentingnya menghargai martabat manusia dalam kondisi apapun, termasuk saat mereka sedang menderita.
Hal ini menuntut kita untuk melihat individu sebagai individu yang unik, bukan sekadar objek atau angka dalam statistik penderitaan.
Dengan demikian, Levinas memberikan sudut pandang yang dalam tentang betapa pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat dan empati, terutama ketika mereka mengalami penderitaan.
Tanggung jawab etis kita tidak hanya terletak pada kesenangan atau keuntungan pribadi, tetapi juga dalam kemampuan kita untuk merespons dan membantu orang lain dalam keadaan paling rentan.
Dalam akhir kata, refleksi filosofis mengenai makna penderitaan menurut Emanuel Levinas mengajarkan pada kita bahwa sebagai manusia, kita harus merespons dan bertindak nyata ketika menghadapi penderitaan orang lain.
Kita memiliki tanggung jawab etis untuk saling mendukung dan membangun hubungan antarmanusia yang baik, sehingga kita bisa merawat esensi manusia dan menjembatani makna kemanusiaan.
(Freddy)