News  

Pasien darurat, UGD skarat

Pasien
Terlihat keluarga pasien sedang menggendong pasien memasuki UGD Puskesmas pendopo ysng ternyata kosong. Ist

YeTerlihat Indo Ekspres–Masyarakat di kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan, mengeluhkan pelayanan kesehatan UPTD 24 jam di Puskesmas Pendopo, setelah keluarga pasien dari Desa Sarang Bulan membawa pasien mereka ke layanan darurat tersebut pada hari Senin, 15 April 2024, dan tidak menemukan satupun petugas yang ada di tempat.

Pasien tersebut dalam keadaan kritis dan sedang dibawa ke lokasi ketika pingsan dalam perjalanan.

Dalam situasi tersebut, keluarga pasien berharap pasien dapat memperoleh bantuan di Puskesmas yang dipimpin oleh DR. Dian.

Namun, sangat disayangkan pada saat itu tidak ada satupun petugas yang piket, baik itu sekitar jam 8 pagi maupun hingga jam 9 pagi.

Lebih lanjut, keluarga pasien membuka pintu karena pintu tidak terkunci dan membawa pasien masuk ke dalam ruangan.

Namun, pada jam 9 pagi, petugas juga tidak hadir di Puskesmas. Dalam situasi tersebut, keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien ke RSUD Pratama Pendopo untuk mendapatkan pertolongan.

Setelah tiba di RSUD, keluarga pasien menghubungi Feri indra leki selaku pimpinan redaksi salah satu perusahaan pers di- Empat Lawang.

Hal tersebut dilakukan oleh keluarga pasien untuk memberikan informasi situasi yang tengah dialaminya sekaligus mencari pertolongan.

Dengan cepat, Feri langsung menuju ke RSUD Pratama untuk melihat keadaan pasien. Sesampai di lokasi, dirinya terkejut melihat keadaan pasien yang tergeletak lemas dan hampir merenggut nyawanya.

Selain itu, Feri juga mengirimkan video ke dr. Dian untuk meminta tanggapan atas insiden tersebut.

Meskipun demikian beliau tidak merespon. Feri juga menyampaikan bahwa mereka juga sekaligus menanyakan masalah lainnya, seperti gaji pegawai piket dan realisasi dana Puskes.

Berita mengenai insiden tersebut menarik perhatian masyarakat dan menimbulkan keprihatinan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Pendopo.

Kementerian Kesehatan pun berhak memberikan tanggapan untuk mengusut kasus ini dan memastikan bahwa pasien dapat memperoleh perlindungan dari lembaga kesehatan yang tepat.

Diharapkan peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat.

Share withe your media social

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *