NTT, INDO EKSPRES – Baru-baru ini masyarakat Indonesia, lebih khusus di NTT dihebohkan dengan kabar pengunduran diri dari caleg Partai Nasdem, Ratu Ndona Bonu Wulla yang sudah memastikan diri lenggang ke Senayan mewakili Dapil NTT II.
Bagaimana tidak, ia telah mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya dengan alasan yang tidak jelas.
Surat pengunduran diri Ratu Wulla sudah diberikan ke KPU RI melalui saksi Partai Nasdem pada saat sidang pleno rekapitulasi penghitungan suara di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/03/2024).
Ratu Wulla memastikan diri lolos ke Senayan setelah rekapitulasi suara mengatakan dirinya menang telak atas rivalnya, mantan Gubernur NTT yang putus di tengah jalan jabatan gubernurnya, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Untuk diketahui, Ratu Wulla memperoleh 76.331 suara pada pemilu legislatif 2024, tinggi diatas Laiskodat. Gubernur gagal NTT tersebut hanya bisa meraih 65.359 suara saja, memaksa dia gagal melaju ke Senayan.
Kabar pengunduran diri Ratu Wulla ini dinilai angin segar bagi Laiskodat yang menempati urutan kedua perolehan suara. Tetapi, itu hanyalah kesimpulan sementara belum ada kepastian dari KPU RI.
Menurut Agust Melasz, Komisioner KPU RI masih fokus dengan rekapitulasi penghitungan suara dan “memastikan bahwa hasil pemilu di satu provinsi yang merupakan hasil rekapitulasi berjenjang dari tinggakat kecematan, kabupaten/kota dan provinsi di hitung dalam tingkat nasional”, jelasnya ke awak media di Jakarta, Rabu (13/03/2024).
Terkait dengan surat pengunduran diri Ratu Wulla, Agust menjelaskan surat tersebut ditunjukan ke ketua KPU dan akan ada mekanisme pengkajian surat dilakuakn, tetapi tidak dalam mengubah posisi pleno rekap.
“Kami tidak dalam rangka meresponnya, itu kita terima sebagaimana surat biasanya diajukan ke Ketua KPU, nanti ada mekanisme mengakajinya”, jelas Agust.