HBA Maling teriak Maling, Pernah Mencurangi JM di MK, Malah Bilang Jangan Curang!

Empat Lawang, indoekspres.com Panasnya suhu politik menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Empat Lawang tak hanya diwarnai dengan adu gagasan dan strategi, tetapi juga munculnya kembali kisah-kisah masa lalu yang menyeret nama tokoh politik kontroversial, HBA.

Seorang pria pemilik akun facebook ujang pasar mengaku sebagai mantan pengiring setia HBA selama 15 tahun akhirnya angkat suara. Dalam pernyataannya, ia membuka sisi lain dari perjalanan politik HBA, yang menurutnya kini sedang menuai hasil dari jejak langkah masa lalu.

“Aku tertawa waktu dengar HBA kampanye sambil bilang, ‘Kapo JM jangan curang, nanti kupenjarakan.’ Padahal itu pengalaman pribadinya—pernah masuk penjara bersama istri karena mencurangi JM di MK ,” ungkapnya.

Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mendampingi HBA sejak sang tokoh masih menjabat sebagai anggota DPRD Lahat, hingga kemudian menjadi Bupati Empat Lawang. Namun setelah tersingkir dari lingkar kekuasaan, ia memilih berbalik arah dan mendukung calon lain, yakni Dapit.

Pria tersebut mengungkap sejumlah dugaan praktik politik uang, termasuk transaksi senilai Rp3 miliar yang disebut-sebut dimediasi oleh tokoh nasional Alex Noerdin untuk meloloskan HBA sebagai bupati.

Cerita yang lebih menggegerkan muncul dari sengketa Pilkada sebelumnya saat HBA berpasangan dengan Sahril melawan Joncik-Limi. Ia mengklaim bahwa ada 38 kotak suara yang dibawa sebagai alat bukti, namun hanya 35 yang sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Tiga kotak suara hilang di semak-semak. Sekitar 1.150 suara milik Joncik raib begitu saja,” ujarnya.

“Jadi yg curang itu siapa?, Tegas Ujang.

Lebih jauh, ia menuding adanya dugaan suap ke Mahkamah Konstitusi sebesar Rp16 miliar untuk memenangkan gugatan tersebut. “Yang diakui cuma Rp15 miliar,” katanya, karena yang menghantarkan uang ambil bagian 1 Milliar.

Tak hanya menguliti masa lalu HBA, pria ini juga menyentil kandidat yang saat ini menjanjikan program seragam sekolah gratis.

“Kalau memang niat membantu rakyat, kenapa waktu menjabat sebagai bupati dulu tidak dilakukan? Kenapa baru sekarang?” ucapnya dengan nada tajam.

Share withe your media social
Penulis: Bur AndeamEditor: Deanova

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *