Konflik Israel-Palestina yang mengakibatkan jumlah korban nyawa banyak melahirkan rasa empati bagi banyak orang. Salah satunya adalah Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik seluruh dunia tersebut mengepresikan rasa sedih dan keperihatinannya.
Pada moment doa Angelus, Minggu kemarin (12/11/2023), di Lapangan Gereja Santo Petrus, Paus membahas situasi yang sangat serius di Israel dan Palestina. Ia menggarisbawahi kedekatannya dengan penderitaan para korban.
Dilansir dari Vatican News, (12/11/2022), Paus Fransiskus selalu berdoa dan mengingat para korban setiap hari dan ia juga menawarkan pelukan pada situasi yang sulit itu.
Paus juga menyoroti atas kekerasan serta penggunaan senjata bagi Isrsel dan Hamas. Menurutnya kekerasan tidak akan membawa perdamaian.
“Semoga senjata-senjata tersebut dihentikan: senjata-senjata tersebut tidak akan pernah membawa perdamaian dan semoga konflik tidak meluas! Cukup! Cukup! Cukup, saudara-saudara!” jelasnya.
“Di Gaza, biarkanlah bagi yang terluka diselamatkan dan warga sipil dilindungi, biarkan lebih banyak bantuan kemanusiaan diijinkan untuk menjangkau warga yang terkena dampaknya. Semoga para sandera segera dibebaskan, termasuk perempuan dan anak-anak”, sambungnya lagi.
Paus Berbicara Manusia Berharga di Mata Tuhan dan Berhak Hidup Damai.
Selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik, yang mengimani Tuhan Yang Maha Esa, ia menjelaskan bahwa setiap manusia berharga di mata Tuhan dan berhak hidup damai.
“Setiap manusia baik Nasrani maupun Yahudi, Islam, apapun bangsa atau agamanya adalah suci, berharga di mata Tuhan dan berhak untuk hidup damai.” jelasnya.
Sebagai penutup, Paus mengajak umat Katolik juga untuk berdoa bekerja keras demi terwujud rasa kemanusiaan.
“Janganlah kita berputus asa: marilah kita berdoa dan bekerja tanpa kenal lelah agar rasa kemanusiaan dapat mengalahkan kekerasan hati.” tutupnya.