INDOEKSPRES.COM/MH
Jakarta, INDO EKSPRES – Banyaknya generasi Z yang menganggur menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hampir 10 juta orang menganggur di Indonesia dan mereka didominasi oleh pemuda berusia 15 hingga 24 tahun. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang mengungkapkan bahwa banyak pengangguran dapat berdampak pada penerimaan negara, khususnya pajak penghasilan (PPH).
Menteri Ketenagakerjaan,Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., menjelaskan bahwa biasanya pengangguran di kalangan pemuda terbuka karena mereka sedang mencari pekerjaan. Namun, terdapat beberapa faktor penyebab pengangguran diantaranya adalah putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi, pendidikan yang rendah, keterbatasan finansial dan faktor lainnya.
Berdasar data BPS, dari 9,9 juta Gen-Z yang menganggur, sekitar 5,73 juta diantaranya adalah wanita dan 4,17 juta sisanya adalah laki-laki. Jumlah yang cukup besar dan menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi pajak dalam negeri.
Untuk mengatasi permasalahan ini, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti memberikan akses pelatihan kerja dan peluang kerja yang lebih luas bagi pemuda. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan akses pendidikan dan keuangan agar generasi muda dapat memiliki keterampilan yang lebih baik dan sejahtera.
Merupakan tanggung jawab bersama untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan penerimaan pajak. Aktif di dalam dunia kerja dapat menjadi solusi untuk menghasilkan pendapatan bagi para pemuda dan juga dapat membantu memperbaiki ekonomi negara secara keseluruhan. Mari bersama-sama berjuang menciptakan generasi muda yang produktif dan sejahtera.(MH)